Depok, 21 Juli 2024 – Dalam rangkaian acara “Welcoming Day” Al Wafi Islamic Boarding School, Prof. Taufik Kasturi, seorang konsultan pendidikan di Al Wafi dan guru besar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), memberikan orasi ilmiah yang inspiratif dengan judul “The Power of Dream.” Orasi ini disampaikan di hadapan para santri baru, tamu undangan, dewan yayasan, staf, dan wali santri, mengundang antusiasme serta harapan besar bagi masa depan para santri.
.
Prof. Taufik mengawali orasinya dengan sebuah pertanyaan retoris yang memancing refleksi mendalam dari para santri baru, “Siapa kita?” Pertanyaan ini kemudian diiringi dengan penjelasan tentang perbedaan cara pandang antara orang Asia dan Barat dalam menjawab pertanyaan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa orang Barat cenderung menjawab dengan apa yang menjadi impiannya di masa depan, sedangkan di Asia, jawaban yang muncul biasanya adalah siapa dia saat ini. Prof. Taufik menekankan pentingnya memiliki visi ke depan dan mimpi yang jelas untuk mencapai kesuksesan.
.
Lebih lanjut, Prof. Taufik menjelaskan konsep “Santri Super” yang menjadi fokus utama dalam orasinya. Beliau menjelaskan bahwa Santri Super tidak mesti ranking 1, tidak mesti kaya, tidak mesti berwajah menarik, dan tidak mesti punya uang jajan banyak. Yang jelas, Santri Super itu kondisional, yaitu bagaimana seseorang mampu keluar dari persoalan hidup, dan survive di dalamnya. Beliau ingin menanamkan kepada para santri bahwa kesuksesan bukan hanya soal pencapaian akademik atau materi, tetapi juga tentang kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan hidup.
.
Untuk menjadi santri super, Prof. Taufik menekankan bahwa semuanya harus dimulai dengan mimpi. Beliau mengatakan bahwa mimpi memberikan jalan untuk menembus batas-batas kemustahilan. Menurut Prof. Taufik, setiap manusia memiliki keinginan untuk memiliki, menjadi, berarti, berhasil, dan menikmati hidup. Keinginan tersebut seringkali tampak tidak mungkin terjadi jika dilihat dari kondisi saat ini. Namun, dengan mimpi dan usaha yang keras, batasan tersebut bisa diatasi.
.
Di akhir orasinya, Prof. Taufik memberikan tugas inspiratif kepada para santri untuk menuliskan mimpi mereka dalam tiga bagian: mimpi 10 tahun ke depan (10 mimpi), mimpi 20 tahun ke depan (10 mimpi), dan mimpi 30 tahun ke depan (10 mimpi). Beliau mengingatkan para santri bahwa di 30 tahun yang akan datang, mereka harus mengingat bahwa mereka pernah berada di ruangan ini untuk menuliskan mimpi-mimpi mereka. Beliau mengajak para santri untuk merancang mimpi mereka dan mewujudkannya, serta mengingat bahwa kunci sukses mereka terletak pada ridho orang tua.
.
Orasi ilmiah ini diharapkan dapat menginspirasi para santri baru untuk bermimpi besar dan berani menghadapi tantangan hidup. Dengan dukungan dan ridho dari orang tua, serta semangat dan kerja keras, mimpi-mimpi tersebut bisa diwujudkan, mengantarkan mereka menjadi generasi emas yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa di era globalisasi ini.
.